Jumat, 22 April 2016

Teknik Berpidato



TEKNIK BERPIDATO
Disampaikan oleh V.Mangunsong’s
Pada Latihan Kepemimpinan Siswa SMA Kristen YSKI

A.    Definisi / Pengertian Pidato

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal.

Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan.

Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan banyak anak buahnya atau khalayak ramai.

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.


B.   Tujuan Pidato

Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :

1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2.  Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.


C.    Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :

1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2.  Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.  Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4.  Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.  Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.


D. Metode Pidato

Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidato di depan umum :

1. Metode Memoriter (Metode menghapal), yaitu membuat suatu rencana pidato lalu       menghapalkannya kata per kata.
2. Metode Impromptu (metode serta merta), yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3.  Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
4.  Ekstemporan (pidato dengan menyiapkan garis-garis besarnya saja atau berupa konsep mentah dari naskah pidato).
    

E. Persiapan Pidato

Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :

1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.


F.   Kerangka Susunan Pidato

Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

Teknik Dasar Vokal Dalam Paduan Suara



TEKNIK VOKAL DALAM PADUAN SUARA
Oleh : V. Mangunsong’s

Disajikan Dalam AcaraLatihan Dasar Teknik
UKM Paduan Suara UNISBANK
Kota Semarang
12-13 Desember 2015


PENDAHULUAN

            Bernyanyi adalah satu bagian dari seni musik yang dilakukan dengan suara manusia. Bernyanyi merupakan ungkapan perasaan(emosi) seseorang yang ditulis dalam bentuk syair dan  dituangkan dalam bentuk rangkaian melodi dengan mempertimbangkan unsur harmonisasi dalam pola ritmik yang jelas.
            Pada dasarnya bernyanyi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya, karena bernyanyi mempunyai fungsi pendidikan, fungsi religi, fungsi hiburan dan fungsi sosial, dimana kita akan selalu terlibat dalam setiap sendi kehidupan tersebut. 
            Sebagai bagian dari bernyanyi, Paduan Suara merupakan suatu perpaduan dari unsur-unsur suara manusia dengan masing-masing karakteristiknya, dengan penyusunan harmonisasi yang baik yang menghasilkan suatu perpaduan bunyi yang indah.
            Berkaca dari hal tersebut di atas, sudah sepantasnyalah Kelompok Paduan Suara harus berusaha menyajikan suatu sajian dengan baik, sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam Paduan Suara. Dan sumber dari itu semua adalah bagaimana Paduan Suara mampu bernyanyi dengan menggunakan “Teknik Vokal” yang benar dalam bernyanyi.


KONSEP VOKAL
Elemen pokok penghasil bunyi yaitu :
a.       Generator (alat penggerak)                 : sebagai sumber tenaga (paru-paru/nafas)
b.      Vibrator (alat penggetar)                     : sebagai produksi bunyi (larynx)
c.       Resonator (sumber resonansi)             : pharynx sebagai ruang pemantul
d.      Ruang Resonansi                                : tenggorokan, rongga mulut, rongga hidung

Proses dari suara/bunyi yang dikeluarkan oleh manusia adalah:
-         Udara mendorong dan menggetarkan pita suara (sebagai instrument getar) yang terdapat di larynx
-   Dorongan tersebut diarahkan ke alat pemantul (pharynx yang merupakan ruangan yang dapat diperbesar/diperkecil secara elastic. Pharynx berfungsi memberikan warna suara dan huruf vocal yang beraneka ragam.
-    Penempatan suara pada ruang resonansi (tenggorokan, mulut, hidung) akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk menghasilkan jenis suara (gelap, terang, sengau). Diharapkan dapat menggunakan ruang resonansi secara proporsional.
-       Delapan articulator (rahang, lidah/lingual, gigi/dental, bibir/labial, palatal/dinding lunak/velar, palatal keras, barisan gusi bagian atas/dinding alveolar, katup glottis/ruang di antara pita suara yang membuka) memiliki tugas dalam proses pengucapan bahasa.

TEKNIK VOKAL
Unsur-unsur dalam Teknik Vokal meliputi: 
1.      Posture                                    : sikap yang baik dalam bernyanyi
2.      Breathing                                : pernapasan yang benar
3.      Voice Production                    : bagaimana memproduksi suara dengan baik

-            Sikap yang baik dalam bernyanyi:
a.    Mencari posisi berdiri yang paling nyaman dengan berat tubuh bertumpu rata pada kedua kaki
b.     Sedapat mungkin membentuk garis lurus dari titik tengah kedua tumit hingga kepala
c.      Otot-otot betis jangan tegang atau bertumpu pada kedua tumit
d.     Kedua lutut harus rileks dan dapat bergerak bebas
e.      Otot-otot perut harus rileks
f.      Posisi punggung lurus, sehingga tulang belakang akan terangkat
g.     Kedua lengan harus dapat bergerak bebas, tidak kaku atau tegang

-            Menggunakan pernapasan diafragma dalam bernyanyi dengan cara:
a.   Diafragma adalah otot yang yang berbentuk menyerupai kubah yang terletak memanajang pada bagian bawah tulang rusuk. Ketika paru-paru dipenuhi dengan udara, diafragma memipihkan dirinya sehingga memungkinkan tersedianya ruang tambahan untuk pengambilan udara. Karena diafragma melekat pada bagian bawah tulang rusuk, maka otot-otot intercorstal (otot-otot di antara tulang rusuk) juga ikut mengembang. Pada saat mengambil nafas, rongga perut bergerak mengembang ke segala arah, terutama ke samping dan belakang. Pengambilan nafas dapat dilakukan dengan menggunakan mulut dan hidung secara bersamaan. Otot tulang belakang dan tulang belakang berfungsi menahan agar rongga perut yang mengembang tidak segera mengendur.
b.  Menghirup udara dengan proses: diafragma turun dan iga bawah membesar, bersamaan dengan itu bagian sekitar pinggang membesar dan otot perut rileks.
c.     Menghirup udara dengan proses: diafragma naik dan iga bawah masuk ke dalam, bersamaan dengan itu pinggang mengalami kontraksi karena otot perut naik.


-            Memproduksi suara yang baik dengan memperhatikan:
a.      Artikulasi (kejelasan dalam pengucapan suku kata).
b.     Diksi (pengucapan dan pelafalan teks secara jelas dan benar mengikuti kaidah bunyi aslinya). Diksi yang baik dipengaruhi oleh bagaimana kita bisa mengucapkan huruf vocal, diftong dan konsonan yang benar.
cVoice placement (penempatan suara yang benar)

PETUNJUK PRAKTIS BERLATIH TEKNIK VOKAL/BERNYANYI

1.      Pemanasan fisik.
Dilakukan untuk mempersiapkan organ-organ tubuh yang digunakan dalam bernyanyi agar siap difungsikan secara maksimal dalam benyanyi. Seperti halnya pemanasan di dalam kegiatan olahraga.

2.      Latihan pernapasan
Prinsipnya buang nafas-ambil nafas-tahan-buang nafas.
Langkah-langkah yang dilakukan:
- Tarik nafas dengan menggunakan mulut dan buanglah nafas dengan membunyikan “sss”….”fff” sebanyak 8, 12, 16 hingga 20 ketukan
-    Tarik nafas sebanyak 4 ketuk, tahan 4 ketuk dan keluarkan 8 ketukan. Teruslah bertambah intensitasnya.
-      Mengaktifkan diafragma dengan cara:
            -      Tertawa dengan bebas: ha..ha…ha… atau ho…ho…ho… 
            -      Tertawa mengikik seperti nenek sihir tertawa: hi…hi…hi…

3.      Vokalisi.
a.   Humming. Berfungsi untuk merasakan adanya resonansi dan menyiapkan rongga-ronga bunyi.

b.      Fonasi (hasil proses getaran pita suara yang ada di bagian larynx.

c.       Vokal (melatih bunyi dengan huruf hidup)

d.      Frasering dan fleksibilitas

e.       Head Voice

f.       Resonansi

g.      Artikulasi (pengucapan)

h.      Frasering, Fleksibilitas dan proyeksi suara.

i.        Huruf vocal

j.        Menghaluskan dan membuat  warna suara terang
 
k.      Resonansi (terang)

Resonansi (gelap)

l.        Fleksibilitas dan Pernafasan

m.    Diksi, pernafasan, perluasan register suara


n.      Interval dan Diksi

4.      Latihan lagu dengan menggunakan notasi musik.
Langkah-langkah:
-     Pelajari terlebih dahulu lagu secara baik agar kita dapat menginterpretasikan lagu dengan baik dan benar.
-  Berlatih membaca notasinya dengan baik dengan memperhatikan harga not, tempo, dinamika, attack dan release serta aksen yang benar
-       Berilah tanda khusus pada bagian lagu yang dianggap sukar.
-       Kombinasikan notasi dengan pelafalan (misalnya dengan menggunakan aa…atau la…)
-       Nyanyikan lagu dengan kata-kata sesuai dengan notasi musiknya.


Daftar Pustaka:
1) Catharina W. Leimena, Dipl.Art, Singing Technique in Pop Music          
2) Tommyanto Kandisaputra, Beautiful and Healthy Singing In choir
3) Juanita Theresia Adimurti, Teknik Vokal Dasar, Pelatihan Musik GKJ Klasis Semarang Timur
4) Yulius Istarto, M.Sn, Choral Technique, Seminar dan Lokakarya Musik Gereja
5) Agastya Rama Listya, Drs,MSM, A-Z Direksi Paduan Suara